Minggu, 21 April 2013

Dimana Kau Ayah

Luka ini selalu kutahan menunggu hadirmu..
Mengharapkan kau datang obati lukaku..
Begitu kencang ikatan ini ku tarik..
Agar berkurang darah keluar dari lukaku..

Bukan seperti ini yang kulihat dahulu..
Dimana rasa ibahmu untuk menjagaku..
Menjaga bunga2 yang kau rawat dahulu..
Apa yang kau buat dendam padaku..

Maafkan aku belum bisa memenuhi permintaanmu..
Rantingku begitu rapuh jika kau tahu..
Belum kuat ranting ini kau pijak keras..
Belum kuat akar ini berdiri ketika mengangkatmu keatas..

Aku sudah berusaha untuk banggakanmu..
Namun kenapa kau tak melihat hal itu..
Aku tak ingin menganggapmu benalu..
karna dulu kau adalah pahalawanku..

Sampai kapan kau terus tidur dengan rumputmu..
Sampai kapan kau terbuai dengan kebohonganmu..
Sampai kapan kau petik bunga2 idamanmu..
Kapan kau kembali..

Aku rindu padamu..
Aku tak kuat menopang ini semua tanpamu..
Kaulah pilar utama kami..
Dimana nuranimu kau buang..



"Ketika Pilar utama tak lagi menjadi tumpuan. Dimanakah lagi kami harus bertahan."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Endrian Sofiandi © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings